Nah, ternyata nggak cuma hewan aja nih yang butuh adaptasi. Kita pun juga butuh adaptasi untuk menyesuaikan diri kita di lingkungan baru. Kunci-nya yang pertama yaitu, jangan takut untuk berada di tempat baru meskipun kamu nggak kenal sama siapa-siapa, and "JANGAN MEMPERLIHATKAN RASA KHAWATIR" di depan umum 😅
A. Awal Masuknya Islam
Di Palembang
Berdasarkan sumber-sumber Arab dan Cina, pada abad ke-9 di Palembang, yang
diyakini sebagai ibukota Kerajaan Buddha Sriwijaya, telah terdapat sejumlah
pemeluk Islam di kalangan penduduk pribumi Palembang. Hal ini merupakan
konsekwensi dari interaksi antara penduduk Sriwijaya dengan kaum Muslimin Timur
Tengah yang sudah berlangsung sejak masa awal kelahiran Islam. Meskipun
Sriwijaya merupakan pusat keilmuan Buddha terkemuka di Nusantara, ia merupakan
kerajaan yang kosmopolitan. Penduduk Muslim tetap dihargai hak-haknya sebagai
warga kerajaan sehingga sebagian dari mereka tidak hanya berperan dalam bidang
perdagangan tetapi juga dalam hubungan diplomatik dan politik kerajaan.
Sejumlah warga Muslim telah dikirim oleh Pemerintah Sriwijaya sebagai duta kerajaan,
baik ke Negeri Cina maupun ke Arabia.
Pada
awal masuknya Islam di Nusantara, Palembang merupakan salah satu tempat yang
pertama kali mendapat pengaruh Islam. Tome Pires, seorang ahli obat-obatan dari
Lisabon (yang lama menetap di Malaka, yaitu pada tahun 1512 hingga 1515), pada
tahun 1511, mengunjungi Jawa dan giat mengumpulkan informasi mengenai seluruh
daerah Malaya-Indonesia.dia mengatakan bahwa pada waktu itu sebagian besar
raja-raja Sumatera beragama Islam, tetapi masih ada negeri-negeri yang masih
belum menganut Islam.