MEDIA TRANSMISI #1

November 20, 2015




Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang MEDIA TRANSMISI JARINGAN.
Oke, lihat sketsa di bawah ini :
Transmisi : Komunikasi data melalui penyebaran dan pemrosesan sinyal-sinyal.
Media Transmisi : perangkat atau media yang digunakan sebagai jalur transmisi (channel) dari data yang dikirim.

Faktor-Faktor yang mmemengaruhi pemilihan Media Transmisi :

  • Biaya / harga
  • Kinerga jaringan yang dikehendaki
  • Kemampuan menghadapi elektris maupu magnetis dari luar.
  • Bandwith dan jarak yang harus ditempuh.
  • Kondisi alam
  • Keamanan data


Media transmisi untuk komunikasi data dibagi menjadi 2 yaitu :

  • Guided = mentransmisikan gelombang sekaligus mengendalikannya di sepanjang jalur fisik(kabel) sampai menuju penerima. Contoh : Kabel Dua Kawat (Twisted Pair), Kabel Koaksial(Coaxial Cable), Kabel Serat Optik (Fibre Optic).
  • Unguided = mentransmisikan gelombang namun tidak mengendalikannya (perambatandiudar)Contoh: Gelombang Radio, Gelombang Micro (microwave ), Gelombang Inframerah(Infra Red), Bluetooth, Wi-Fi, Lightwave (Laser )Karakteristik mutu transmisi ditentukan oleh media dan karakteristik sinyal: – Guided, media itu sendiri yang menentukan batasan transmisi – Unguided, ditentukan oleh kualitas sinyal antena transmisi. 


MEDIA TRANSMISI

GUIDED
Komunikasi data berbasis kabel dilakukan bila sumber data dan penerima tidak terlalu jauh dan adadalam area lokal, maka dapat digunakan kabel sebagai media transmisinya.Terdapat 3 jenis kabel :


  1.     Kabel Dua Kawat (Twisted Pair)
  •           Sangat populer karena kecil (0,43 cm), murah, mudah dipasang, support arsitektur jaringan
  •           Rentan terhadap efek interferensi elektris
  •            Kecepatan transfer data 10 – 100 Mbps
  •            Dapat disadap
  •            Panjang kabel maksimum 100 m
  •         Harga relatif murah


             Berupa beberapa pasang kawat yang dibungkus dalam satubundel dengan sebuah sarung pelindung yang cukup kuat.Menstransmisikan sinyal digital/analog. Terbatas dalam jarak, bandwidth (1MHz) dan rate data (100MHz). Rentan terhadap interferensi dan derau. Membutuhkan repeater (setiap 2 atau 3 km) untuk digital. Membutuhkan amplifier (setiap 5 atau 6 km) untuk analog


Untuk Jarak dekat, dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu UTP dan STP.

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)



Kabel UTP



Untuk lebih jelasnya, karakteristik kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair)
dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar sederhana di atas. Dari gambar
tersebut dapat dilihat jika kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) terdiri dari :

1. Kawat Tembaga
       Kawat tembaga yang terletak di tengah-tengah ini berfungsi sebagai media konduktor listrik.

2. Insulator
     Tiap-tiap kawat tembaga dilapisi oleh insulator yang memiliki warna berbeda, dimana fungsi lapisan yang satu ini adalah untuk melindungi kawat tembaga agar tidak bersentuhan langsung dengan kawat tembaga lainnya saat dipilin.

3. Cable Jacket
Di bagian paling luar, terdapat cable jacket yang berfungsi sebagai pelindung kabel UTP itu sendiri terhadap gangguan dari luar.

Selain tiga komponen di atas, karakteristik kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  •     Bagian dalam kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) terdiri dari dua kawat tembaga yang dibagi menjadi 4 pasang (pair), lalu dipilin menjadi satu.
  •       Tiap-tiap pair atau dawai kawat tembaga dilapisi insulator yang memiliki warna-warna unik.
  •       Kecepatan dan keluaran transmisi mencapai 10 – 100 Mbps.
  •             Panjang Kabel maksimal yang diizinkan yaitu 100 meter (pendek).
  •        Biaya rata-rata per node murah.
  •       Tegangan Kabel 150 ohm.
  •     Kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) hanya bisa menangani satu kanal data (yang bekerja pada baseband).

Dalam pengaplikasiannya ke sebuah jaringan, instalasi kabel UTP biasanya harusmemenuhi kaidah-kaidah tertentu dimana tipe kabel UTP yang umum saat ini terdiri dari 2 jenis yaitu Straight-Through dan Crossover. Berikut penjelasan singkatnya beserta apa saja perbedaan antara kabel Straight-Throught, kabel Crossover dan Roll-over :

1.   Kabel Straight-Through

Pada tipe kabel UTP yang satu ini, ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel yang sama sesuai dengan standart EIA/TIA, misalnya : model 568A ke model 568A dan model 568B ke model 568B.

Urutan Warna kabel pada model 568A :

Urutan ke 1 : Putih Hijau
Urutan ke 2 : Hijau
Urutan ke 3 : Putih Orange
Urutan ke 4 : Biru
Urutan ke 5 : Putih Biru
Urutan ke 6 : Orange
Urutan ke 7 : Putih Coklat
Urutan ke 8 : Coklat





Urutan Warna kabel pada model 568B :
Urutan ke 1 : Putih Orange
Urutan ke 2 : Orange
Urutan ke 3 : Putih Hijau
Urutan ke 4 : Biru
Urutan ke 5 : Putih Biru
Urutan ke 6 : Hijau
Urutan ke 7 : Putih Coklat
Urutan ke 8 : Coklat



Adapun fungsi kabel Straight-Through yaitu :
  • Menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
  • Menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL
  • Menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.
  • Menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
  • Menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch 

Pada kabel Straight-Through, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya. Jadi, ketika PC mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel Straight-Through ke Switch, Switch menerima data pada pin 1 dan 2. Nah, karena pin 1 dan 2 pada Switch tidak akan digunakan untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1 dan 2 pada PC, maka Switch menggunakan pin 3 dan 6 untuk mengirim data ke PC, karena PC menerima data pada pin 3 dan 6.


2.   Kabel Crossover

Pada tipe kabel UTP yang satu ini, ujung kabel yang satu menggunakan urutan standart EIA/TIA untuk model 568A, sementara ujungnya yang satu nya lagi menggunakan urutan kabel TIS/EIA untuk model 568B. Dengan begitu maka bisa disimpulkan bahwa urutan kabel Crossover adalah gabungan dari kedua macam kabel Straight-Through yang terdiri dari model 568A dan 568B.


Pada kabel Crossover, pin 1 dan 2 di ujung A terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung B begitu pula pin 1 dan 2 di ujung B yang terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung A. Jadi, pin 1 dan 2 pada setiap ujung kabel digunakan untuk mengirim data, sedangkan pin 3 dan 6 pada setiap ujung kabel digunakan untuk menerima data, pin 1 dan 2 saling terhubung secara berseberangan dengan pin 3 dan 6.

Adapun fungsi kabel Crossover yaitu :
  • Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung.
  • Menghubungkan 2 buah HUB / Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB / Switch.
  • Menghubungkan komputer ke port uplink Switch.
  • Menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch.
3. Roll Over
      Pada sistem CISCO, ada satu cara lain pemasangan kabel UTP, yang digunakan untuk
menghubungkan sebuah terminal (PC) dan modem ke console Cisco Router atau console switch
managible, cara ini disebut dengan Roll-Over. Kabel Roll-Over tersebut sebelumnya terkoneksi
dengan DB-25 atau DB-9 Adapter sebelum ke terminal (PC).

Anda dapat mengenali sebuah kabel roll-over dengan melihat ke dua ujung kabel. Dimana warna
kabel dari sisi yang satu akan berbalik pada sisi kabel di ujung yang lain. Misalnya kabel putih
orange yang berada pada pin 1 ujung satu, akan berada pada pin 8 ujung lainnya. Berikut adalah ilustrasi yang menggambarkan kegunaan dan pemasangan tipe kabel roll over.

Kabel roll over digunakan untuk menghubungkan:
  • PC dengan Console Router
  • PC dengan Console Switch Manage

 Kabel STP

Jika dibandingkan dengan beberapa kabel jaringan komputer lainnya seperti kabel UTP, kabel jaringan Coaxial ataupun Fiber Optic, tentunya kabel jaringan STP memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari kabel jaringan STP, berikut ini kami jabarkan beberapa diantaranya :

Kelebihan Kabel Jaringan STP (Shielded Twisted Pair) :
  • Lapisan alumunium foil pada kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) membuatnya memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap gangguan interferensi elektromagnetik.
  • Kabel jaringan STP memiliki perlindungan dan antisipasi tekukan kabel.
  • Performa atau kemampuan menghantarkan data dinilai cukup baik.


Kekurangan Kabel Jaringan STP (Shielded Twisted Pair) :

  • Pada beberapa kasus, attenuasi yang dihasilkan kabel jaringan STP berpotensi meningkat pada frekuensi tinggi.
  • Keseimbangan kabel jaringan STP yang berpotensi menurun pada frekuensi tinggi juga bisa berdampak pada timbulnya ‘crosstalk’ dan sinyal ‘noise’.
  • Harga kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) relatif mahal, terutama jika dibandingkan dengan sesama kabel Twisted Pair lainnya seperti kabel UTP (Unshielded Twisted Pair).
  • Jarak jangkauan kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) hanya 100 meter sehingga sangat terbatas dan kalah jika dibandingkan dengan kabel jaringan jenis Coaxial (500 meter).
  • Adanya kemungkinan dapat dengan mudah disadap.
  • Instalasi kabel jaringan STP agak rumit, terlebih lagi mengingat material isolatornya cukup tebal dan keras sehingga pada saat proses crimping dapat menyebabkan lecet-lecet pada tangan jika kurang berhati-hati.
  • kurang fleksibel meski pada dasarnya kabel STP memiliki perlindungan lebih jika harus ditekuk.
Dan oke, pada kesempatan ini, kita hanya akan membahas Kabel UTP dan STP, untuk kelanjutan materi dari media transmisi ini, tunggu di part selanjutnya.

Tapi sebelumnya, silahkan downloadd video meng-crimping dibawah ini :



Download

You Might Also Like

0 komentar

Instagram